cerita malam pertama



Kisah ini adalah benar adanya , kenyataan yang tak akan terlupakan. Pada tahun 1991 saya menikah, waktu itu umurku baru 22 tahun, ke inginan menikah bukan hanya ke inginan sendiri, akan tetapi orang tua yang melihat anaknya pacaran begitu lama, sehingga istri lulus dari SMA langsung di persunting. Setelah hari yang di tentukan , kami melangsungkan pernikahan, tak ada aral dan rintangan semua berjalan dengan lancar, maklum namanya juga merayakan pernikahaan, semua sanak pamili hadir,acara yang berlangsung di tempat sang istri selama 2 hari cukup melelahkan memang,namun kami sangat bahagia, dengan beberapa upacara adat, dan selamatan, maklum kami orang dusun yang masih memegang adat istiadat, hampir seminggu sanak famili ada di rumah menginap, maklum ada yang dari luar kota. Sebagai pengantin rasanya ingin merasa Membelah duren, apasih rasanya malam pertama…

Ehm…. Tapi rasanya tak mungkin karna kamar pengantin masih ada yang tidur di situ, maklum rumah kecil, jadi kami masih sama sama tidur bareng.Waktu seakan berjalan begitu lama, kami berdua dengan istri memutuskan untuk pergi berkunjung kerumah ibuku sekalian menikmati malam pertama… , Sore harinya kamipun berpamitan , dengan menggunakan sepeda motor kami berangkat, jarak antara mertua dan ibuku di tempuh waktu dua jam itu kalau santai, namun di tengah perjalanan, ada sebuah penginapan di tengah kota, antara malu dan tidak, namun di dorong ingin merasakan malam pertama akhirnya aku ngomong sama istriku, yang kita nginap yuk disini, besok pagi aja ke emaknya, istriku kayaknya mengerti dia bilang ayo….

Ini dia kesempatan yang aku tunggu tunggu pikirku, dengan senyum lebar seakan menang di pertempuran aku arahkan motorku ke penginapan.

Waktu menujukan jam 19.20, suasana penginapan begitu sunyi,setelah membayar kamar dan dikasih kunci kamar kamipun bergegas masuk kamar,tetapi istriku menghajak belanja makanan dulu ,lalu kami pun pergi ke tempat jajaan di pinggir jalan, dari kue.minuman, ropti, rokok, gorengan dan tak lupa aku mampir di apotik membeli kondom, tujuannya adalah jangan buru buru punya momongan, dengan beberapa kantong plastik kami ber gegas menuju penginapan.

Di loby penginapan ada beberapa orang yang meliahat kami dan memandang penuh arti…seperti apa ya… seperti curiga, atau apalah, tapi kami tak hiraukan,biar kan sajalah…. setelah makan minum dan canda tawa kamipun berdua larut dalam asmara.(sensor)

Setelah beberapa kali km melakukan hubungan suami istri kami pun tertidur, Sekitar jam 2 pagi lewat ,kami mendengar kegaduhan di luar kamar dan ada suara lantang meyuruh kami keluar kamar, kami hanya mengenakan pakain dalam cepat cepat pake celana pendek, sayangnya istri belum sempat memakai baju, pas aku buka beberapa hansip dan babinsa masuk menyeruak kamar, dengan alasan pemeriksaan prostitusi.

Sudah saya jelaskan bahwa itu adalah istri saya, namun mereka tak percaya karna di KTP kami berlainan alamat, waduh aku bilang pak saya baru aja menikah, tp lantas jawab para bapak bapak itu bilang mana surat kawinnya,

Ya ampun tak ada satupun alasan kami yang di percaya, kamipun lantas di giring masuk truk, ternyata di dalam truk itu banyak perempuan perempuan berpakaian ala artis.



Kasian istriku, hanya mengenakan celana panjang dan tubuh di tutupin selimut digiring masuk truk, kami di sama ratakan seperti itula…

Di dalam Kecamatan kami di data satu persatu, kmi di denda, juga disuruh mendatangani perjanjian, tp saya tetep ngak mau tanda tangan apalgi bayar denda, enak aja ,dengan kesal saya minta pinjam telepon kantor kecamatan untuk menghubungi rumah istriku pada waktu itu belum banyak orang mengunakan HP, yang ada hanya pager, itupun orang orang yang berkantong tebal, untunglah di mertuaku tersedia telepon rumah..

Istriku sambil menangis terbata bata menelepon rumahnya, namun beberapa kali tak ada jawaban,untuk kesekian kali barulah ada yang menyahut di jauh sana. di jelaskanlah kami mengalami tragedi ini, hampir satu jam mertua laki dan perempuan datang membawa surat nikah, lalu di jelaskanlah bahwa kami ini adalah pengantin baru,

Kamipun di bolehkan pulang,setelah kepala kepala Babinsa,dan jajarannya memohon maaf atas kesalahanya ,langsung saja ku ambil motorku di penginapan, namun mertua menyindirku, Aa padahal kalu ingin belah duren biar bapak yang ngalah nginap di tetangga begitu katanya sambil cengar cengir,

Kontan mukaku merah padam ,malu mendengar sidiran mertua, saking malunya setiap kalu diajak makan bersama aq slalu mengurung di kamar, tapi dasar mertuaku suka usil, dia slalu bilang Aa… makan sini, ngak bakal di gerebek kalau makan ama mertua,…. geblek….. gue kena lagi…. pikirku

tengsin dah….

Intinya yang bikin malu adalah ketauan pingin menikmati malam pertama,bukan karna aku di giring sama Babinsa.. dan kenangan itu sampai saat ini masih lekat dalam ingatan, kadang aq nyengir sendiri….

cerita malam pertama Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown